A.
Pengertian dasar Sistem Informasi Managemen
Sistem informasi manajemen (manajement
information system atau sering dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan
penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi
yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
SIM (sistem informasi manajemen)
dapat didefenisikan sebagai kumpulan dari
interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Secara
teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi kenyataannya tidaklah
mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen komputer. Lebih
lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan informasi yang
didasarkan pada komputer (computer-based information processing).
SIM merupakan
kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM tergantung dari besar kecilnya
organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem informasi sebagai berikut:
1.
Sistem
informasi akuntansi (accounting information system), menyediakan
informasi dari transaksi keuangan.
2.
Sistem
informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan informasi untuk
penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian
pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
3.
Sistem
informasi manajemen persediaan (inventory management information system).
4.
Sistem
informasi personalia (personnel information systems)
5.
Sistem
informasi distribusi (distribution information systems)
6.
Sistem
informasi pembelian (purchasing information systems)
7.
Sistem
informasi kekayaan (treasury information systems)
8.
Sistem
informasi analisis kredit (credit analiysis information systems)
9.
Sistem
informasi penelitian dan pengembangan (research and development information
systems)
10.
Sistem
informasi teknik (engineering information systems)
Semua sistem-sistem informasi
tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada semua tingkatan
manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower level management), managemen
tingkat menengah (middle level management) dan manajemen tingkat atas (top
level management).
Top level
management dengan executive management dapat terdiri dari direktur
utama (president), direktur (vise-president) dan eksekutif
lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan
akuntansi. Sedang middle level management dapat terdiri dari manajer-manajer
devisi dan manajer- manajer cabang. Lower level management disebut degan
operating management dapat meliputi mandor dan pengawas.
Top level
management disebut juga dengan strategic level, middle level
management dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical
level.
B.
Konsep Sistem Informasi Organisasional
Pada dasarnya konsep system
organisasional ini memiliki hubungan antara system dan organisasi. Bagaimana
system tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah
seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk
mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan soft
ware komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab
untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi.
Proses yang harus diikuti dalam pengembangan suatu sistem yang baik disebut
System Analysis and Design (SA&D).
Proses SA&D ini didasarkan pada
pendekatan sistem untuk mengatasi suatu masalah yang disebabkan oleh beberapa
prinsip dasar berikut ini:
1.
Seorang
manajer harus tahu apa yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum membuat
spesifikasi bagaimana suatu sistem bekerja.
2.
Memilih
cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan berpengaruh terhadap
masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak.
3.
Suatu
masalah (atau sistem) sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga
strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke masalah yang
kecil.
4.
Pemecahan
suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain. mungkin sekali berbeda,
sehingga pemecahan alternatif yang menunjukan perspektif yang berbeda hendaknya
dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih.
5.
Masalah
dan pemahamannya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang manajer
harus mengambil pendekatan bertahap terhadap pemecahan masalah. Hal ini
memungkinkan komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahan masalah tertentu,
dimana keputusannya adalah berlanjut atau tidak ke tahap berikutnya.
C.
Peranan SIM dalam pemecahan masalah
Manajemen membutuhkan informasi
sebagai dasar pengambilan keputusan mereka.Sistem informasi mempunyai peranan
yang penting dalam menyediankan informasi untuk manajemen setiap
tingkatan.Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang berbeda membutuhkan
informasi yang berbeda.Oleh karena itu untuk dapat menyediakan informasi yang
relevan dan berguna bagi manajemen, maka pengembangan system informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan yang
dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.
Hasil dari aktivitas pemecahan
masalah adalah solusi. Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang selalu buruk
adalah suatu hal yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan
frase mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita
mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan
memperhitungkan peraihan kesempatan ke dalam pemecahan masalah dengan
mendefinisikan masalah (problem) sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang
merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah perusahaan atau
yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk menghasilkan keuntungan. Selama
proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan,
yaitu tindakan memilih berbagai alternatif tindakan. Keputusan adalah tindakan
tertentu yang dipilih. Biasanya, pemecahan satu masalah akan membutuhkan
beberapa keputusan.
Selama proses
pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam pengambilan keputusan, yaitu
tindakann memilih alternative tindakan. Keputusan adalah tindakan tertentu yang
di pilih. Biasanya pemecahan masalah akan membutuhkan beberapa keputusan.
1.
Peranan
Interpersonal
·
Figur
Pimpinan: Manajer melakukan tugas-tugas seremonial, seperti memberikan tur ke
fasilitas bagi tamu yang berkunjung.
·
Pimpinan:
Manajer memelihara unitnya dengan memperkerjakan dan melatih staf serta
memberikan motivasi dan semangat.
·
Hubungan:
Manajer melakukan kontak dengan orang-orang diluar unit manajer itu sendiri
(sesama manajer dan pihak lain di dalam lingkugan unit) dengn tujuan
menjalankan urusan-urusan bisnis.
2.
Peranan
Informasional
·
Monitor:
Manajer terus mencari informasi yang berisa kinerja unitnya.
·
Desimenator:
Manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak lain di dalam
unitnya.
·
Juru
Bicara: Manajer meneruskan informasi yang berharga ke pihak-pihak diluar
unit(atasan dan orang-orang di dalam lingkungan).
3.
Peranan
Keputusan
·
Wirausaha:
Manajer melakukan perbaikan yang permanen terhadap unit, seperti mengubah
struktur organisasi.
·
Penanganan
Gangguan: Manajer memberikan reaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang
tidak di antisipasi sebelumnya, seperti
devaluasi mata uang di Negara-negara asing di mana perusahaan memiliki operasi.
·
Pengalokasi
Sumber Daya: Manajer mengendaikan kas unitnya, menentukan berbagai sub unit
mana akan menerima sumber daya apa.
·
Negosiator:
Manajer menyelesaikan perselisihan yang terjadi di dalam unit dan antara unit
dengan lingkungannya.
Sistem Informasi Manajemen dalam pemecahan masalah ada 2 dasar
yaitu:
1.
Sumber
daya informasi seorganisasi
Sistem
Informasi Manajemen adalah suatu cara organisasi untuk menyediakan informasi
dalam rangka pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen format
dari para eksekutif untuk menyediakan komputer sebagai alat bantu bagi manajer
untuk memecahkan masalah.
2.
Identifikasi
dan pemahaman masalah
Ide
utama dibalik S.I.M adalah menjaga agar pasokan informasi mengalir terus ke
manajer.
Sistem
Informasi Manajemen
Suatu sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan yang serupa.
Tahapan-tahapan
Pemecahan Masalah:
Menurut Herbert A.
Simon, pemecah masalah akan terlibat dalam empat hal:
·
Aktivitas
Intelijen. Mencari kondisi-kondisi yang membutuhkan solusi di dalam lingkungan.
·
Aktivitas
perancangan. Menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan-kemungkinan
tindakan.
·
Aktivitas
pemilihan. Memilih satu tindakan tertentu dari berbagai tindakan yang tersedia.
·
Akitivitas
peninjauan. Menilai pilihan-pilihan masa lalu.
Untuk melakukan
masing-masing aktivitas, pemecah masalah harus memiliki informasi. Sistem
informasi, yang dikembangkan oleh pengguna (user) maupun spesialis informasi,
akan memberikan informasi ini.
Daftar Pustaka
Amsyah,
Zulkifli, 2000, Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Davis, G.B,
1993, Kerangka Dasar Sistem Informasi Managemen. Jakarta: PT Midas Surya
Grafindo
Kumorotomo,Wahyudi, 1996, Sistem Informasi Manajemen Dalam
Organisasi Publik, Gajah Mada Press, Yogyakarta.