Rabu, 17 Oktober 2012

Tugas Psikologi & Teknologi Internet
(Minggu Ke-4)

a.    KOMUNITAS ONLINE
Komunitas online adalah sebuah komunitas yang terbentuk secara virtual (maya) di berbagai layanan internet, misalnya forum online, mailing list, atau grup-grup tertentu. Komunitas yang dimaksud merujuk pada sekumpulan anggota/user yang mempunyai hobi atau ketertarikan yang sama terhadap sesuatu hal. Tujuannya yaitu untuk saling berbagi cerita, informasi, atau pengalaman lain antar anggotanya tanpa terikat oleh waktu dan tempat. Lain halnya dengan komunitas nyata yang berarti kegiatan yang biasa dilakukan oleh kelompok tertentu untuk bertemu dan bertatap muka secara langsung antar anggotanya.
Pemanfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di Indonesia mengalami perkembangan yang luar biasa seiring kemajuan pesat teknologi itu sendiri. Pengguna sosial media seperti Facebook,Twitter,Blog,You Tube,Koprol,Kaskus,MIG33 meningkat tajam di Indonesia. Data dari PB+ 2010 menyebutkan bahwa pengguna Blog di Indonesia hampir mencapai 2 juta orang,sedang pengguna Facebook di Indonesia mencapai 25 juta orang per Juli 2010,bahkan pengguna Twitter di Indonesia berada diperingkat 6 dunia(2,41% dari total pengguna twitter dunia). Ini membuktikan bahwa orang Indonesia sangat gemar untuk berinteraksi dan berteman. Dari interaksi-interaksi yang intens antar sesama pengguna sosial media,terciptalah beragam komunitas online.
arakteristik mendasar dari media dan komunitas online yang musti dipahami terlebih dahulu jika ingin berhasil menguasainya:
Sifatnya yang relatif bebas
Media & komunitas online cenderung bersifat bebas. Bebas dalam artian yang amat luas. Bebas kepemilikan, bebas sekat-sekat sosial umum, bebas kepemilikan, bebas dari interfensi otoritas sosial/agama/pemerintah dan sejenisnya, bebas pengguna dan bebas hambatan jarak, ruang dan waktu.
    Bebas Kepemilikan
Media dan komunitas online memang dibuat oleh suatu pihak (personal/institusi) namun, begitu informasi ada di dunia maya maka informasi tersebut akan menjadi konsumsi publik yang berarti akan bisa direproduksi dan direvisi sesuai kepentingan publik tersebut. Maka jangan heran jika muncul manipulasi informasi.
    Bebas sekat sosial
Media dan komunitas tidak mengenal sekat-sekat sosial layaknya media atau komunitas di dunia nyata (offline). Tidak ada atasan atau bawahan. Tidak ada pemilik informasi langgeng dan penerima informasi langgeng. Semuanya saling bertukaran, semuanya saling memberi dan menerima informasi hingga level tertentu. Tidak ada pembedaan antar pengguna internet dikarenakan status sosialnya di dunia nyata, dikarenakan potensi anonimitas internet itu sendiri.
    Bebas interfensi
Hingga titik tertentu, semua media atau komunitas internet bebas interfensi pihak luar. Kecuali adanya pelanggaran hukum (umumnya bersifat regional), maka informasi yang beredar di dunia maya adalah bebas dibuat, dimanipulasi dan diakses untuk disebarluaskan kembali oleh siapapun kepada siapapun.
    Bebas jarak, ruang & waktu
Keunggulan utama informasi yang disebarkan melalui media/komunitas online adalah tidak adanya batasan jarak, ruang dan waktu. Artinya informasi tersebut akan bisa menjangkau dan dijangkau oleh siapapun, di manapun, kapanpun(24/7), selama yang bersangkutan terkoneksi dengan layanan internet. Artinya, semua pihak, terutama korporat mempunyai kesempatan yang amat luas untuk berkampanye tentang semua hal, terutama produk/layanannya, kepada khalayak yang amat luas, tanpa dibatasi jarak, jam tayang, format informasi, batasan usia publik, waktu dan sebagainya jika mau dan mampu menggunakan media dan komunitas online.

b.    POLARISASI KELOMPOK
Polarisasi kelompok adalah gejala mengumpulnya pendapat kelompok pada satu pandangan tertentu
Bagaimana mungkin efek polarisasi diterangkan? Satu pandangan awal mungkin adalah untuk melihatnya sebagai artefak statistik, yaitu: ketika kita sudah melihat lebih awal, jika anggota group ditarik secara acak dari suatu populasi dan kemudian didapat 70 persen mempunyai suatu pilihan tertentu, maka lebih dari 70 persen dari keputusan kelompok akan mencerminkan pilihan itu (dengan assumsi aturan mayoritas). Bagaimanapun, pembuatan keputusan kelompok bukanlah suatu unsur yang penting dalam prosedur yang mengerucut ke arah polarisasi; suatu periode diskusi yang ringkas yang diikuti oleh tanggapan individu akan menghasilkan pula suatu pergeseran didalam kelompok rata-rata ( Myers dan Lamm, 1976). Hal ini berarti suatu pergeseran didalam pilihan individu terjadi sebagai hasil proses kelompok.
Contoh media untuk keja virtual
3.1. Mailing
OpenTEK menyebutnya dengan istilah ‘mail forwarding’.suatu perusahaan tentu setiap hari menerima surat atau barang.untuk fungsi ini pengusaha /wiraswastawan menggunakan alamat yang sudah mengabarkan diterimanya  surat/paket tersebut untuk selanjutnya bisa dijemput atau dikirimkan ke alamat yang berlangganan virtual office bersangkutan.
3.2. Fax
Nomor telepon yang dipakai sebagai penerima dan pengirim fax ditentukan oleh penyedia virtual office.selanjutnya fax tersebut diterima oleh badan usaha itu dalam bentuk email dan dapat di akses dari mana terkoneksi ke internet.
3.3. Telepon
OpenTEK virtual office menyediakan nomor telepon fixed network (fast-netz) dari telkom untuk nomor telepon lengkap dengan extension.Si penelepon akan dilayani oleh voice prompt dari PABX OpenTEK untuk membimbing penelepon menekan nomor extension milik badan usaha yang dituju.selanjutnya panggilan itu bisa diterima dari mana saja dan dari jaringan telepon apa saja termasuk VoIP dan selular (HP).

c.    KELOMPOK KERJA VIRTUAL
Tim Virtual menggunakan teknologi komputer guna menghubungkan orang-orang yang terpisah secara fisik guna mencapai sasaran bersama.Teknik tersebut memungkinkan orang saling bekerjasama lewat metode online, kendati mereka dipisahkan yuridiksi negara bahkan benua.
Tim Virtual dapat melakukan lebih banyak hal ketimbang tim-tim lainnya, terutama dalam hal berbagi informasi, pembuatan keputusan, dan perampungan pekerjaan. Mereka terdiri atas para anggota dari organisasi yang sama ataupun hubungan anggota organ dengan para pekerja dari organisasi lain semisal supplier ataupun partner perusahaan.
Sebuah perusahaan telekomunikasi terkemuka, mengupayakan percobaan bekerja dari rumah. Alasan pimpinan perusahaan adalah bahwa di kantor pun hubungan sudah banyak menggunakan intranet, sementara banyak kemudahan yang bisa didapat bila kita bisa membudayakan "work from home" ini. Seperti banyak orang yang mengatakan: “Kita sudah bisa meninggalkan kerja dengan baju seragam ataupun  setelan jas, dan sebaliknya, bisa kerja produktif dengan kaos oblong, bahkan piyama dan daster.”

DAFTAR PUSTAKA
    http://setabasri01.blogspot.com/2011/01/kelompok-dan-tim-dalam-organisasi.html
    http://fjr1.wordpress.com/2011/08/23/konsep-kerja-virtual-office/
    http://nemu.wordpress.com/2009/11/27/polarisasi-kelompok/
    http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=polarisasi%20kelompok%20adalah&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CCoQFjAC&url=http%3A%2F%2Fpsikologi09.blog.mercubuana.ac.id%2Ffiles%2F2011%2F06%2FPertemuan-IV-Kelompok.ppt&ei=fTFyUJ6mBsPPrQez3oDYBA&usg=AFQjCNE9RwFeUfNt2L0rAHHaYd-qrSqG_w
    http://astayoga.wordpress.com/2010/03/19/karakteristik-media-komunitas-online/
    http://yoszuaccalytt.blogdetik.com/2011/03/04/komunitas-online-peranannya-dalam-masyarakat/
    http://yoszuaccalytt.blogdetik.com/2011/03/04/komunitas-online-peranannya-dalam-masyarakat/
    http://female.kompas.com/read/2012/05/28/09374820/Kerja.Virtual.Mengapa.Tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar